Sebuah iklan koran, cukup besar, menempati seperempat halaman surat kabar Republika yang biasa kubaca di rumah, cukup menyita perhatianku. Iklan kode RBT dari beberapa lagu yang memenangkan lomba cipta lagu muslim yang diselenggarakan Republika & Esia beberapa waktu yang lalu. Aku sempat nyaris ikut serta dalam lomba itu tahun ini, tapi batal. Salah seorang kenalanku ikut serta dan jadi salah satu juaranya.
Kutelusuri judul dan nama-nama yang tertera di iklan itu. Tak ada nama temanku di sana. Hanya ada nama penyanyi, judul lagu, dan nomor kode RBT yang bisa diunduh untuk nada dering ponsel kita. Hey hey... ke mana nama pencipta lagunya, orang di balik layar yang justru berperan besar hingga lagu tersebut ada? Mengapa justru nama penyanyinya yang dimunculkan, bukan penciptanya?
Hhh... mana penghargaan untuk hasil karya cipta seorang seniman musik? Setelah lagu tercipta, nama mereka tenggelam begitu saja. Justru penyanyi yang notabene hanya meniru tanpa melalui proses kreatif yang sulit, nama mereka malah bergaung lebih keras, hanya dengan gaya dan tingkah polah ke-artis-an mereka. Jangan heran jika kelak lagu-lagu akan dilabeli "NN" alias no name karena tak dikenali lagi penciptanya. Padahal mereka itulah yang membuat semarak dunia musik kita. Jangan heran juga jika kelak karya lagu musisi Indonesia akan dengan mudah di-transfer dan diakui oleh musisi dari negara lain, karena tak dikenalinya sang pencipta lagu. Ke mana penghargaan kita atas kekayaan intelektual ini? Sudah saatnya kita lebih menghargai pencipta lagu tinimbang sang penyanyi. Setuju-kah...?
Kutelusuri judul dan nama-nama yang tertera di iklan itu. Tak ada nama temanku di sana. Hanya ada nama penyanyi, judul lagu, dan nomor kode RBT yang bisa diunduh untuk nada dering ponsel kita. Hey hey... ke mana nama pencipta lagunya, orang di balik layar yang justru berperan besar hingga lagu tersebut ada? Mengapa justru nama penyanyinya yang dimunculkan, bukan penciptanya?
Hhh... mana penghargaan untuk hasil karya cipta seorang seniman musik? Setelah lagu tercipta, nama mereka tenggelam begitu saja. Justru penyanyi yang notabene hanya meniru tanpa melalui proses kreatif yang sulit, nama mereka malah bergaung lebih keras, hanya dengan gaya dan tingkah polah ke-artis-an mereka. Jangan heran jika kelak lagu-lagu akan dilabeli "NN" alias no name karena tak dikenali lagi penciptanya. Padahal mereka itulah yang membuat semarak dunia musik kita. Jangan heran juga jika kelak karya lagu musisi Indonesia akan dengan mudah di-transfer dan diakui oleh musisi dari negara lain, karena tak dikenalinya sang pencipta lagu. Ke mana penghargaan kita atas kekayaan intelektual ini? Sudah saatnya kita lebih menghargai pencipta lagu tinimbang sang penyanyi. Setuju-kah...?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar