Jumat, 11 Desember 2009

detikcom : Sambut Hari Guru, Microsoft Buka Bloggership 2010

title : Sambut Hari Guru, Microsoft Buka Bloggership 2010
summary : Bertepatan dengan Hari Guru Nasional, 25 November 2009, Microsoft Indonesia kembali meluncurkan Microsoft Bloggership 2010. Apa tema tahun ini? (read more)

Kutipan Hari Ini

Bila saya menciptakan sesuatu yang bernilai, itu lebih karena perhatian dan kesabaran daripada kemampuan lain. (Isaac Newton)

Kamis, 10 Desember 2009

Cara Keledai Membaca

Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk memberi syarat, “Ajari terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu setelah sekarang, datanglah kemari dan kita lihat apa yang terjadi”.
Nasrudin berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika dapat mengajari keledai itu membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak, hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar nasrudin segera mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu... dan ajaib!! Tak lama kemudian keledai itu mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
“Demikianlah”, kata Nasrudin, “Keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”.
Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi, “Bagaimana caramu mengajari dia membaca?”
Nasrudin berkisah, “Sesampainya dirumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu memakan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik-balik halaman buku itu”.
“Tapi bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk.
Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca; hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?” kata Nasrudin dengan mimik serius.
Bagaimana cara kita membaca...?

Jumat, 04 Desember 2009

Kutipan Hari Ini

Keberhasilan adalah mencintai diri Anda sendiri, menggemari yang Anda lakukan, dan menyenangi cara Anda melakukannya. (Maya Angelou)

Rencana Pengurangan Abjad

Kudapat "berita" ini dari salah satu mailing list yang kuikuti. Menarik sekali. Seriuskah? Mari kita simak dan cermati bersama. ;)
Belakangan ini timbul desas-desus akan dibuatkannya aturan-aturan baru dalam penggunaan bahasa Indonesia. Salah satunya adalah mengurangi jumlah abjad pada bahasa Indonesia.
Abjad yang digunakan di dalam bahasa Indonesia berjumlah 26. Ke-26 abjad tersebut rasanya masih terlalu banyak, lagipula ada beberapa abjad yang jarang sekali digunakan. Oleh karena itu, mari kita sederhanakan abjad-abjad tersebut dan menyesuaikannya dengan kata-kata yang kita gunakan.
Pertama-tama, huruf X, kita ganti dengan gabungan huruf K dan S. Kebetulan hampir tidak ada kata dalam bahasa Indonesia asli yang menggunakan huruf ini. Kebanyakan merupakan kata serapan dari bahasa asing. Misalnya taxi menjadi taksi, maximal menjadi maksimal, dst.
Selanjutnya, huruf Q kita ganti dengan KW. Serupa dengan X, kata2 yang mengunakan huruf ini juga sangat sedikit. Berikutnya, huruf Z. Huruf Z kita ganti menjadi C. Tidak ada alasan kuat tentang hal ini. Huruf Y diganti dengan I. Hal ini dilakukan sebab bunii huruf tersebut mirip dengan I. Kemudian huruf F dan V keduania diganti menjadi P. Pada lepel ini masih belum terjadi perubahan iang signipikan. Hurup W kemudian diganti menjadi hurup U.
Berarti sampai saat ini kita sudah mengeliminasi 7 hurup. Hurup iang bisa kita eliminasi lagi adalah R, mengingat baniak orang iang kesulitan meniebutkan hurup tersebut. R kita ganti dengan L.
Selanjutnia, gabungan hulup KH diganti menjadi H. Iang paling belpengaluh adalah hulup S iang diganti menjadi C. Hulup G juga diganti menjadi K. Dan hulup J juga diganti menjadi C. Caia laca cudah cukup untuk hulup-hulup konconannia. Cekalank kita kanti hulup pokalnia. Cuma ada lima hulup pokal, A, I , U, E, O.
Kita akan eliminaci dua hulup pokal. Hulup I mencadi dua hulup E iaitu EE.
Cementala hulup U mencadee dua hulup O iaitoo OO. Cadi, campe cekalank, keeta belhaceel menkulangee hooloop-hooloop keeta. Kalaoo keeta tooleeckan lagee, hooloop-hooloop eeang telceeca adalah : A, B, C, D, E, H, K, L, M, N, O, P, T.
Haneea ada 12 belac hooloop !! Looal beeaca bookan ?? Padahal cebeloomneea keeta pooneea 26 hooloop. Eenee adalah penemooan eeang cankat penteenk dan cikneepeekan !! Co, ceelahkan keeleemkan tooleecan anda denkan menkkoonakan dooa belac hooloop telceboot.

Kamis, 03 Desember 2009

Kutipan Hari Ini

Mata yang tertutup tidak selalu tertidur, mata yang terbuka tidak selalu memandang. (Bill Cosby)

Rabu, 02 Desember 2009

Maksudnya...?

Masih tentang kesalahan tulis yang biasa dilakukan orang Indonesia nih. Kutemukan tulisan ini ketika sedang berada dalam antrian panjang di jembatan Citarum yang sedang diperbaiki.
Sockblaker??? Maksudnya Shock breaker kali ya? Peredam kejut, begitu? Yang baca malah jadi terkejut-kejut nih.

Sabtu, 14 November 2009

Kutipan Hari Ini

Manusia yang sukses selalu melakukan apa yang ingin dia lakukan antara bangun pagi dan berangkat tidur. (Bob Dylan)

Jumat, 13 November 2009

Kemenangan (Kecil) Ini Untuk Ibu

Sebelum ibu jatuh sakit, aku sudah mendapat panggilan telefon dari Balai Bahasa Bandung, mengkonfirmasi data mengenai aku dan blog yang kuikutsertakan dalam lomba blog kebahasaan yang mereka selenggarakan. Selain itu, petugas yang menelefonku juga menyemangati aku untuk terus meng-update posting-an di blog tersebut.
Sejak sebelum ibu jatuh sakit, aku minta doa pada ibu agar blog tersebut bisa lolos sebagai salah satu pemenang, sementara aku masih menyempatkan untuk menulis satu-dua posting-an baru, termasuk ketika ibu dirawat di Rumah Sakit, sekalipun (dua dari posting-an itu justru terinspirasi ketika aku ikut menunggui ibu di ruang tunggu ICU RSAI).
Jarang sekali ada pengunjung yang berkomentar di blog-ku itu, walaupun widget web counter yang kupasang di blog itu menunjukkan perkembangan jumlah pengunjung dari hari ke hari. Menjelang akhir Oktober, ketika saatnya pengumuman lomba blog, kukunjungi website Balai Bahasa Bandung berkali-kali untuk mencari tahu mengenai info pemenang lomba. Info tersebut tak juga kutemui, hingga siang tanggal 13 November tadi. Seorang petugas dari Balai Bahasa kembali menelefonku, mengabari perkembangan terbaru dari lomba itu. "Incaranku" adalah juara harapan 3... saja, berharap dari blog sederhana itu aku bisa meraih prestasi terendah (plus hadiah uang, tentunya. Hehe...)
Doa ibu menjelang akhir hayatnya rupanya didengar Allah. Blog tersebut, bahasamania.blogspot.com keluar sebagai salah satu pemenang di lomba tersebut. Bukan juara 1 atau 2 atau 3 sih... 'cuma' juara harapan 1, tapi ini lebih dari yang kutargetkan. Sebuah kemenangan kecil, tapi kemenangan kecil ini kupersembahkan untuk almarhumah ibu secara khusus, dan kepada semua pecinta bahasa (Indonesia) pada umumnya. Berikut ini link ke laman pengumuman hasil lomba.
Alhamdulillahi Rabbil'aalamiin.

Kutipan Hari Ini

Pendidikan terbaik di dunia adalah memperhatikan sang ahli saat mereka bekerja. (Michael Jackson)

Rabu, 04 November 2009

Klinik Interne... 1

Masih episode dari Rumah Sakit. Selama lebih dari dua pekan mendampingi ibu di rumah sakit, aksesku ke dunia maya agak terganggu nih. Jadi sensitif sekali melihat berbagai peluang untuk mengakses koneksi internet. Banner hotspot di lokasi tertentu (biasanya di mall atau cafe dan restoran yang kulewati dalam perjalanan) jadi terasa sangat mencolok mata. Bikin laparr... :p Lokasi hotspot jadi sering dilirik (walaupun masih jarang dikunjungi).
Eh-eh suatu hari, saat aku berjalan di lorong rumah sakit Al Islam tempat ibuku dirawat, mataku terpaku pada sebuah papan penunjuk arah. Ah... kupikir, satu hurufnya hilang dan belum sempat diperbaiki. Asyik... bisa jadi tempat mangkalku untuk internetan nih. ;) Sambil lewat, kupikir-pikir lagi. Tulisan "Klinik Interne 1" itu maksudnya bukan klinik internet kali ya...? Tapi memang klinik interne alias klinik penyakit dalam. Halah...! Dasar lapar internet gratisan. Klinik penyakit dalam disangka areal hotspot. Hihi...

Jumat, 30 Oktober 2009

Kutipan Hari Ini

Kebaikan adalah kebaikan. Hanya sikap baik, pikiran baik, dan tindakan baik yang menjadikan kita pribadi yang baik, dan yang menjadikan kehidupan ini baik. (Mario Teguh)

Merokok Bisa . . .

Beberapa hari ini aku tidur di rumah sakit. Bukan sebagai pasien, tapi sebagai keluarga pasien. Ibuku dapat serangan tekanan darah tinggi dan harus dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Al Islam Bandung. Ibuku menginap di ruang ICU, aku dan kakakku 'berserakan' sebagai penunggu di ruang sebelah, harus siap ketika sewaktu-waktu dipanggil dan diperlukan.
Bersama kami, bergantian keluarga lain ikut menggelar tikar ataupun karpet dan kasur tipis sebagai alas tidur. Kerjaan kami, tak lain dan tak bukan, berdebar-debar menanti panggilan, entah apa berita yang dibawa oleh sang pemanggil. Saat menanti itu, kejenuhan pastilah melanda. Sebagian kami tidur-tiduran, bergeletakan sembarangan. Sebagian lainnya merintang waktu sambil membaca atau bertukar cerita. Beberapa bapak-bapak dan pemuda memilih ke teras luar dan berbincang sambil menghisap rokok di sana. Asapnya, tak jarang menyusup masuk juga ke ruangan yang kami tempati, menyesakkan, mengesalkan.
Seorang anak, berkomentar berulang-ulang, "Matikan rokok Anda, rokok mematikan Anda." Ah... ungkapan yang sangat tepat, nak.
"Ancaman" kematian tetap tak membuat para perokok jera. Label peringatan telah dipasang di semua kemasan rokok yang dijual di seluruh Indonesia, tapi tetap saja perokok tak mengurangi aksinya. Berbagai ungkapan bahasa telah digunakan, tetap juga tak membuat perokok jera. Contoh sudah terbukti di mana-mana, tak jua membuat jumlah perokok berkurang. Harus bagaimana lagi? Hati-hati merokok, ah. Anda bisa dimurkai banyak orang, ditegur, dimarahi, dimusuhi, disumpahi, didoakan semoga insyaf, dan sebagainya. Masih berani merokok?

Kamis, 29 Oktober 2009

Kutipan Hari Ini

Cintailah seni dalam dirimu, bukan dirimu di dalam seni (Konstantine Stanislavski)

Selasa, 27 Oktober 2009

Kenal Kerbau

Di posting-an sebelumnya, aku membahas humor universal yang dengan menterjemahkan, maka siapapun akan mengerti tanpa kecuali. Tapi tentu tidak semua humor universal, karena ada beberapa rasa kata atau rasa bahasa yang tidak akan tepat jika diterjemahkan secara langsung. Contoh mudahnya: frase "wawuh munding" dalam bahasa sunda. Frase ini digunakan untuk menyatakan taraf perkenalan selintas. Jika seseorang kenal pada seseorang lain secara selintas, orang sunda akan mengatakan mereka hanya sekedar "wawuh munding". Tapi ungkapan ini justru akan jadi lelucon jika diterjemahkan secara harfiah, seperti percakapan berikut ini:
Tanya: Sst, kenal teu jeng anu tadi ngaliwat, naha bet make sura-seuri sagala...?
Sonya: Ah, teu pati, ngan ukur wawuh munding.
Tapi jika diterjemahkan secara harfiah, beginilah jadinya.
Tanya: Sst, apakah kamu kenal dengan orang yang barusan lewat, kenapa pakai senyum-senyum segala?
Sonya: Ah, tidak terlalu kenal. Aku hanya kenal kerbau saja.
Tanya: ???
Tuh... kan? Ternyata menterjemahkan itu tidak mudah. ;)

Kutipan Hari Ini

Kuman di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tidak tampak. (peribahasa Indonesia)

Senin, 26 Oktober 2009

Lelucon Universal

Pernahkah mendengar humor tentang gajah dan jerapah dalam kulkas berikut ini?
Tanya: Bagaimana cara memasukkan gajah ke dalam kulkas?
Sonya: (???) Tak mungkinlah...

Tanya: Bisa saja. Buka pintu kulkas, masukkan gajahnya, lalu tutup pintu kulkas.

Sonya: Bisa-bisanya kamu aja tuh...

Tanya: Ayo... sekarang bagaimana caranya memasukan jerapah ke dalam kulkas?

Sonya: Ya gampang. Buka pintu kulkas, masukkan jerapah, tutup pintu kulkas.

Tanya: Salah.
Sonya: Lho, apanya yang salah?

Tanya: Tidak akan muat-lah...
Seharusnya, buka pintu kulkas, keluarkan gajahnya, masukkan jerapahnya, lalu tutup pintunya.
Sonya: Wah... beneran nih, bisa-bisanya kamu aja.

Rupanya, lelucon di atas merupakan lelucon universal yang juga bisa ditemui di negara lain, hanya tinggal menterjemahkan ke bahasa lain tersebut. Hal ini aku alami ketika aku berada di Jepang. Dalam sebuah kesempatan perjalanan wisata, pemandu wisata di dalam bus mengisi waktu dengan sesi teka-teki. Salah satu pertanyaan yang dia ajukan adalah "prosedur" memasukkan gajah ke dalam kulkas. Aku bisa menjawab pertanyaan itu dengan sukses!!! ;) Belum lama ini, kucari lelucon ini melalui mesin pencari google, dan kutemukan beberapa sumber berbahasa Inggris. Gajah dan Jerapah dalam kulkas ini ternyata memang lelucon universal. ;)

Kutipan Hari Ini

Resep untuk menjadi bahagia sangatlah sederhana, tapi sangat sulit untuk menjadi sederhana (Rabindranath Tagore)

Jumat, 23 Oktober 2009

Hape atau Ponsel?

Di jaman teknologi informasi seperti saat ini, siapa yang tak kenal atau tak punya HP? Eh… HP? Apakah HaPe? Atau ponsel? Apa sebetulnya sebutan yang tepat untuk alat komunikasi yang satu ini?
Ketika orang ramai mengatakan HP (baca: hape), ayo kita lihat asal katanya. Bukankah HP merupakan singkatan dari Hand Phone yang merupakan bahasa asing (Inggris)? Jika berasal dari bahasa asing, bukankah seharusnya pelafalannya pun mengikuti ejaan dalam bahasa aslinya, yaitu HP (baca: eij-phi). Jika kemudian singkapan tersebut diterjemahkan menjadi ponsel alias telepon seluler, saya pikir itu pun belum tepat, Itu adalah terjemehan langsung dari cell phone. Ada lagi sebutan lain untuk benda ini, yaitu telpon genggam, yang mungkin merupakan terjemahan dari handphone. Karena kebiasaan orang Indonesia untuk membuat singkatan dari berbagai macam hal, mungkin sempat terpikir untuk membuat singkatan dari telepon genggam, Apakah itu…? Pon-gam, atau pon-geng? Atau bisa juga telegeng atau telegam. Ah… nanti tertukar dengan telegram. Mungkin karena sulit menemukan kata yang mudah diucapkan sebagai singkatan, maka orang-orang akhirnya bersepakat secara umum untuk menyebutnya HP (baca: hape) dalam kesempatan casual/nonformal, dan menyebutnya tanpa singkatan ataupun ponsel untuk kesempatan yang lebih formil/resmi.
Sebutan sih boleh apa saja… tapi sebetulnya aku penasaran juga, Apa sih sebetulnya sebutan yang tepat untuk alat komunikasi ini? Yang mau memberi tahu, silakan lho…

Rabu, 21 Oktober 2009

Kutipan Hari Ini

Semua manusia harus berjuang untuk belajar sebelum mati, dan tahu apa saja hal yang mereka jauhi, dekati, dan alasannya (Jams Tuber)

Meraih Mimpi

Akhir September lalu, aku dan seorang teman berjanji untuk Meraih Mimpi bersama-sama. Maksudnya, mau menonton film animasi karya Nia Dinata ini di teater XXI CiWalk.
Setelah makan pagi yang terlambat dari rumah, aku pergi ke rumah Intan dulu. Menjemputnya sebelum kemudian berangkat bareng ke lokasi. Jalanan tidak terlalu padat, dan kami bisa sampai cukup cepat ke area Cihampelas. Di jalan Cihampelas itulah laju kendaraan padat merayap. Kendaraan dari atas (Ciumbuleuit dan Dago) ataupun Cipaganti, berbaur di Cihampelas. Kendaraan yang menuju gerbang tol Pasteur, ataupun yang masih ingin berlama-lama di Bandung dan menjajal area CiWalk, campur baur di sana.
Seperti sudah diprediksi, CiWalk ramai. Mencari slot parkir jadi susah sekali. Aku harus berputar naik berkali-kali hingga lantai tertinggi. Agak ngeri juga setiap kali mendaki landasan terjal menuju lantai berikutnya. Akan kuatkah katana kecilku? Jangan dulu memikirkan turunnya deh. Udah ngeri duluan. Tapi... rupanya kengerian itu terbayar dengan pemandangan indah dari atas gedung CiWalk. Di kejauhan nampak jembatan layang Pasupati yang gagah. Indah.
Aku dan Intan masuk di antrian pendek untuk mendapatkan tiket bioskop di teater 2 untuk film Meraih Mimpi. Dapat barisan paling belakang di sayap kiri. Lokasi yang cukup strategis, menurutku.
Kami pun menikmati tayangan film itu sambil menahan lapar gara-gara belum sempat makan siang. Tak kunikmati betul, sebetulnya. Mungkin karena lapar (hehe...), aku jadi ekstra kritis terhadap apa yang kulihat dan kudengar. Begitu banyak taburan bintang Indonesia yang terlibat di dalam proses produksi film itu, kurasa malah membuatnya jadi tidak fokus. Cut Mini sebagai Kakatu kurasa bermain apik. Logat melayu-nya masih sangat kental terdengar, tapi tetap menyenangkan untuk didengar. Penggambaran Gita Gutawa sebagai Dana si gadis desa dengan celana pendek birunya, kurasa tidak cukup membumi. Kurang meng-Indonesia, rasanya. Patton si idola cilik sebagai Rai, adiknya Dana, yang digambarkan suka kungfu, hm... lucu juga sih. Di beberapa scene-nya kok ya jadi seperti Kungfu Panda ya. Terlihat agak berlebihan atau dileih-lebihkan, tapi masih OK-lah.
Komunitas binatang di hutan sekitar, ini juga kurasa kurang tergarap dengan apik. Begitu banyak binatang dengan logat bahasa lokal yang tergabung di sana. Ada monyet berlogat Sunda, kancil berlidah Cina, bunglon dengan logat Jawa yang kental, sementara Kakatu konsisten dengan logat melayunya. Padahal mereka tinggal di hutan yang sama. Terasa sedikit janggal.
Mencermati gambar animasi sepanjang film ini, kupikir animator Indonesia yang terlibat boleh diberi applause untuk penyemangat kerja mereka. Belum bisa dibandingkan dengan animasi karya Disney atau Pixar sih. Masih jauh rasanya, tapi sudah cukup lumayan-lah. Gerak bibir para pemeran kadang tidak sinkron dengan kata-kata yang diucapkannya. Tapi sejauh ini, film itu masih bisa kuberi dua bintang deh.
Sementara itu, Gita Gutawa masih bisa mendapat poin tambahan ketika dia menyanyikan themesong untuk film ini. Cantik betul. Suaranya yang jernih, artikulasi yang pas dengan nada yang tepat membuat film ini semakin cantik. Lagi-lagi, jadi teringat film yang lain sebagai pembanding, dan film Meraih Mimpi ini kalah lagi. Petualangan Sherina dengan lagu-lagu cantiknya menurutku masih lebih bagus. Tapi sejauh ini, sejarah perfilman Indonesia sudah mencatat karya-karya besar anak bangsa yang membanggakan. Di masa depan, pasti akan ada film Indonesia yang lebih spektakuler dan mengguncang sejarah (karena bagusnya). Dan aku yakin, itu tidak akan lama lagi. Kami akan meraih mimpi-mimpi kami yang lain, untuk membangun kejayaan film Indonesia di mata dunia. Insya Allah.

Kutipan Hari Ini

Hanya ada dua cara menjalani hidup. Pertama, seolah tak ada keajaiban. Yang lain, seakan semua hal adalah mukjizat. (Albert Einstein)

Senin, 19 Oktober 2009

Karya Siapa...?

Sebuah iklan koran, cukup besar, menempati seperempat halaman surat kabar Republika yang biasa kubaca di rumah, cukup menyita perhatianku. Iklan kode RBT dari beberapa lagu yang memenangkan lomba cipta lagu muslim yang diselenggarakan Republika & Esia beberapa waktu yang lalu. Aku sempat nyaris ikut serta dalam lomba itu tahun ini, tapi batal. Salah seorang kenalanku ikut serta dan jadi salah satu juaranya.
Kutelusuri judul dan nama-nama yang tertera di iklan itu. Tak ada nama temanku di sana. Hanya ada nama penyanyi, judul lagu, dan nomor kode RBT yang bisa diunduh untuk nada dering ponsel kita. Hey hey... ke mana nama pencipta lagunya, orang di balik layar yang justru berperan besar hingga lagu tersebut ada? Mengapa justru nama penyanyinya yang dimunculkan, bukan penciptanya?
Hhh... mana penghargaan untuk hasil karya cipta seorang seniman musik? Setelah lagu tercipta, nama mereka tenggelam begitu saja. Justru penyanyi yang notabene hanya meniru tanpa melalui proses kreatif yang sulit, nama mereka malah bergaung lebih keras, hanya dengan gaya dan tingkah polah ke-artis-an mereka. Jangan heran jika kelak lagu-lagu akan dilabeli "NN" alias no name karena tak dikenali lagi penciptanya. Padahal mereka itulah yang membuat semarak dunia musik kita. Jangan heran juga jika kelak karya lagu musisi Indonesia akan dengan mudah di-transfer dan diakui oleh musisi dari negara lain, karena tak dikenalinya sang pencipta lagu. Ke mana penghargaan kita atas kekayaan intelektual ini? Sudah saatnya kita lebih menghargai pencipta lagu tinimbang sang penyanyi. Setuju-kah...?

Jumat, 16 Oktober 2009

Kutipan Hari Ini

Selalu tanamkan dalam pikiran bahwa tekad Anda untuk sukses lebih penting dari hal lainnya (Abraham Lincoln)

Senin, 05 Oktober 2009

Ramadhan Tahun Ini...

Awal Oktober, harap-harap cemas aku mengecek situs islamonline.net. Aku mencari berita tertentu di situs Islam itu. Penasaran. 1 Oktober, berita yang kucari belum ada. 2 Oktober, juga belum. Tanggal 3 Oktober, hari Sabtu, ketika aku masih harus ke sekolah, tentu saja kusempatkan mengecek kembali berita yang kucari di dunia maya itu melalui komputer jinjing yang selalu kubawa ke sekolah. Masih juga belum ada.
Hari Minggu, nekat, nekat deh. Aku mengakses internet di rumah melalui komputer jinjingku dengan ponsel sebagai modem dan pulsa indosat reguler di dalamnya. Nekat. Kenapa coba? Mahal, tahu?! Apalagi kecepatan loading jadi menurun drastis. Tapi itu semua mengalahkan rasa penasaranku.  Ada pengumuman yang perlu kutahu. Kubuka lagi situs islamonline.net. Ah... akhirnya halaman muka situs itu bisa juga terbuka di layar komputerku. Ku-klik tombol informasi yang kucari, pengumuman lomba blog Ramadhan. Hasilnya, bisa diduga... Juara 1 sampai 3 (juara 3 dimenangkan 2 orang), ternyata nama-nama yang sama sekali belum kukenal. Kutelusuri lagi daftar lima orang runner up lainnya, the best 5, ceritanya. Satu dari Afsel, dua orang dari Inggris, satu dari India, dan yang kelima dari Indonesia, yaitu... aku!!! Subhanallah... Alhamdulillah...
Tak percaya rasanya. Cek lagi halaman situs itu, kubaca berkali-kali. Tetap namaku yang tertulis di sana. Senangnya... Buatku, ini bukan sekedar lomba blog biasa. Lomba kali ini harus berkisah tentang Ramadhan di negara kita dengan ke-khas-annya masing-masing, dan tulisan harus berbahasa Inggris. Bahasa Inggris tetap bukan bahasa pertamaku, dan aku pun masih tertatih untuk belajar menulis. Tapi hasil lomba ini jadi satu pencapaian kecil, satu langkah sukses lagi buatku. Bukan event yang luar biasa, memang, tapi partisipan yang datang dari berbagai negara membuatku bangga bisa jadi salah satu karya yang namanya disebut dalam pengumuman juara, walau hanya sebagai runner-up sekalipun. Semoga bisa jadi pemicu semangat untuk berbuat lebih banyak, melompat lebih jauh, dan berkarya lebih baik. Insya Allah.
Berikut ini link menuju situs tersebut: http://www.islamonline.net/servlet/Satellite?c=Article_C&cid=1254573300647&pagename=Zone-English-ArtCulture%2FACELayout

Kutipan Hari Ini

Simpan ketakutan Anda, tapi berbagilah keberanian dengan orang lain (Robert Luis Stevenson)

Minggu, 04 Oktober 2009

Cerpen.Net

Ketika sedang asyik berselancar di dunia maya beberapa waktu lalu, kutemukan situs cerpen ini secara tidak sengaja, Cerpen.Net. Ketika kumasuki, eh... ternyata menarik juga.
Situs ini merupakan situs tempat berkumpulnya para cerpenis, di mana mereka (eh, aku segera menjadi bagian dari komunitas itu) bisa membaca cerpen-cerpen karya para anggotanya, dan belajar darinya. Komentar dan kritik serta saran sangat diperbolehkan, bahkan ditunggu-tunggu oleh para cerpenis, sebagai sarana untuk berkaca diri dan memperbaiki kualitas tulisan di masa mendatang.
Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, aku segera mengirimkan satu karyaku ke situs tersebut. Tidak berlama-lama, cerpen itu sudah terpampang di halaman situs tersebut sebagai cerpen terbaru. Wah, senangnya....
Aku mungkin tidak akan mendapatkan honorarium untuk karya tulisku yang dipublikasikan di situs tersebut, tidak seperti cerpen yang dipublikasikan di media cetak pada umumnya. Tapi kritik dan saran dari pembaca akan jadi masukan berharga untuk mengasah kemampuan menulis agar dapat menulis lebih banyak lagi, lebih baik lagi. Ayo ayo... silakan kunjungi situs ini dan kritisi.

Sabtu, 03 Oktober 2009

Kutipan Hari Ini

Resep untuk menjadi bahagia sangatlah sederhana, tapi sangat sulit untuk menjadi sederhana (Rabindranath Tagore)

Jumat, 02 Oktober 2009

Huruf Sunda Dalam Situs Resmi Pemkot Cimahi

Aksara Sunda... Siapa yang (masih) bisa membacanya? Aku, walaupun tinggal di Jawa Barat lebih dari 30 tahun, kok ya tidak bisa membacanya. Aku memang tidak mempelajarinya di sekolah tempatku belajar dulu. SD, SMP, SMA, bahkan masa kuliah, kulewatkan tanpa mengenali tulisan huruf-huruf khas tanah Sunda itu.
Huruf-huruf ini konon berawal dari kisah utusan Ajisaka yang masing-masing diberi amanah untuk menjaga pusaka. Keduanya bertarung hingga mati saat mempertahankan amanah yang telah diberikan oleh atasan mereka, sang Ajisaka. Ajisaka kemudian menuliskan kisah mereka dalam susunan kisah dengan ucapan Ha-Na-Ca-Ra-Ka yang sama-sama digunakan di Jawa bagian barat dan tengah. Dalam perkembangannya, bentuk huruf di kedua tempat berbeda mengalami perubahan dan penyesuaian, hingga dalam kongres bahasa sunda ke-8 akhirnya diputuskan untuk diubah menjadi huruf Ka-Ga-Nga. Kisah selanjutnya, silakan lihat link berikut ini:
http://mahanagari.multiply.com/journal/item/51/Aksara_Sunda_Kuno atau untuk yang ingin mengetahui lebih jauh (dalam bahasa Sunda), dapat melihatnya di sini: http://www.mail-archive.com/urangsunda@yahoogroups.com/msg01495.html

Yang unik, beberapa nama jalan di kota Bandung sudah menggunakan huruf ini pula, selain huruf latin. Ada pula situs pemda kota Cimahi yang dengan berbangga hati mencantumkan tulisan ini di banner/header situs resminya. Mari berbangga berbahasa lokal (Sunda), berbudaya lokal (Sunda), agar tak lagi diakui oleh negara tetangga (hihi... masih agak kesal nih sama negara tetangga itu). Tapi terima kasih juga ya karena telah "membangunkan kita" agar menyadari potensi kekayaan budaya lokal kita. Mari kita gunakan dan banggakan.

Kamis, 01 Oktober 2009

Kutipan Hari Ini

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)

Selasa, 29 September 2009

Jalan Berliku Menjadi Guru

Impianku tentang profesi yang kujalani saat ini. Majalah Chic berkenan mempublikasikannya di edisi 6-20 Mei 2009 (setelah mengalami sedikit proses editing). Dua pencapaian sekaligus. Hal pertama adalah ketika aku berhasil mewujudkan mimpi masa kecil ini, juga berupaya konsisten di jalan yang kupilih. Yang kedua, ketika pengalaman ini kutulis dan berhasil dipublikasikan di media cetak berskala nasional. Kubagi cerita tentang itu di sini.
Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar saya sudah bercita-cita menjadi guru. Cita-cita itu tidak direstui ibu saya. Beliau tidak mengizinkan anak-anaknya mengikuti jejak beliau sebagai pendidik. Aneh memang, padahal beliau pun seorang guru yang mengajar di sekolah menengah. Alasannya, karena profesi guru tidak menjanjikan imbalan yang sepadan dengan usaha yang dilakukan. Sejak saat itu saya berusaha mengalihkan cita-cita saya ke bidang lain walaupun masih dibayangi keraguan.
Lulus SMA, saya bingung menentukan pilihan kelanjutan studi. Akhirnya saya ‘terdampar’ di jurusan desain yang sebetulnya juga saya sukai. Walaupun demikian, saya masih agak ogah-ogahan kuliah dan menyelesaikan studi di kampus Ganesha (nggak mau rugi, mumpung masih berstatus mahasiswa ITB, terdengar sangat kredibel bukan? Sementara setelah lulus, tentu saya harus segera lebur ke dalam dunia pekerjaan yang tak akan melihat dari mana latar belakang kita). Ketika sebuah sekolah swasta membuka peluang sebagai staf pengajar di sana, tanpa ragu saya pun mengirimkan surat lamaran, menjalani proses rekrutmen panjang, dan sukses bergabung dalam komunitas pendidikan itu. Menjadi guru, seperti cita-cita saya dahulu.
Bulan-bulan pertama tentu saja merupakan masa adaptasi yang tidak terlalu mudah. Selain latar belakang pendidikan saya bukan dari kependidikan, juga dipengaruhi oleh sistem sekolah itu yang sangat moderat,tidak seperti sekolah (negeri) pada umumnya. Ditambah lagi dengan sistem full day school yang diterapkannya, menuntut kreativitas tinggi untuk dapat ‘survive’ di sana.
Pahit-getir, susah-senang, tentu saya jalani bersama rekan-rekan yang datang dan pergi silih berganti. Saya berusaha bertahan, semakin mengerti jalannya sistem, dan semakin adaptif untuk mengikutinya. Mengajar berbagai mata pelajaran, justru saya sangat jarang diberi kesempatan mengajar Kesenian yang menjadi latar belakang pendidikan saya. Aneh, tapi saya melihatnya sebagai suatu berkah.
Ketika datang kesempatan untuk mendaparkan beasiswa penataran guru ke luar negeri, di tahun ke-5 masa kerja saya sebagai guru, alhamdulillah, saya memenuhi kriteria untuk itu. Lomba guru pun berhasil saya jalani dan mendapatkan hasil yang tidak terlalu mengecewakan. Intinya, tidak memalukan sekolah yang telah memberikan kepercayaan kepada saya sebagai wakil yang ditunjuk.
Saat ini, saya mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri di sekolah lain, sekolah yang baru berdiri. Tantangan di tempat baru ini, tentu berbeda dibandingkan dengan tempat pertama yang saya rasa telah sangat berjasa ‘membesarkan’ dan mendewasakan saya sebagai guru. Sulit memang, tapi saya pernah survive berkali-kali di tempat sebelumnya. Saya yakin, kali ini saya pun akan survive lagi, memperjuangkan cita-cita saya, sebagai guru yang mumpuni, untuk ikut serta berpartisipasi dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Kutipan Hari Ini

Ada dua tipe orang yang akan berkata kepada Anda bahwa Anda tidak mampu membuat perubahan: yaitu mereka yang takut mencoba dan mereka yang takut melihat Anda akan berhasil. (Ray Goforth)

Jumat, 18 September 2009

Kartu Ucapan Elektronik

Beberapa tahun belakangan ini, jasa layanan pos kurang dilirik oleh masyarakat, termasuk dalam memanfaatkannya untuk mengirimkan kartu ucapan selamat berlebaran.
Setelah bisnis ponsel beserta provider kartu telepon yang saling bersaing ketat dengan perang tarif semurah mungkin, masyarakat cenderung memanfaatkan fasilitas ber-sms ataupun bertelepon untuk berkomunikasi.
Jelang Idul fitri, diprediksi bahwa jalur pesan pendek melalui layanan sms akan mengalami lonjakan yang sangat tinggi, hingga masyarakat dihimbau untuk tidak mengirimkan pesan dalam waktu yang bersamaan (tapi, mana kita tahu kalau kita akan mengirimkan pesan pendek tersebut bersamaan dengan ribuan orang lainnya?) karena hal tersebut akan mengakibatkan ramainya jalur traffic pengiriman pesan yang bisa mengakibatkan 'macet' hingga tak terkirimnya pesan yang kita inginkan.
Alternatif pengiriman pesan lebaran lainnya adalah dengan menggunakan fasilitas e-card alias kartu elektronik, baik gratis maupun berbayar, untuk dikirimkan kepada kawan dan kerabat yang saling terhubung di dunia maya. Penyedia jasa layanan pengiriman kartu ucapan elektronik ini begitu banyak tersedia di dunia maya. Berbagai desain yang menarik ditawarkan, begitu banyak pilihan. Silakan pilih yang anggun dan elegan untuk para kerabat dan rekanan. Tersedia pula pilihan yang bertema humor untuk kawan akrab teman bercanda. Dapat pula memilih yang cantik menarik untuk yang dekat di hati. Pendeknya, mau pilih yang bagaimana saja, pasti tersedia.
Aku sendiri sudah jadi pelanggan setia 123greetings.com untuk layanan pengiriman kartu elektronik ini. Desain yang tersedia begitu banyak, sampai pusing sendiri memilihnya. Dari dalam negeri, ada juga sih yang memberikan jasa layanan ini, tapi... pilihan yang tersedia tidak begitu banyak. Ayo, karya anak negeri sangat dinanti untuk meramaikan khazanah desain kartu elektronik yang unik dan orisinil. Ada yang mau ikut berperan serta? Sebelum direspon dengan baik, saya pilihkan satu desain cantik untuk semua pengunjung blog ini.
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1430 H.

Kutipan Hari Ini

Kita dapat mengetahui pikiran seseorang bukan dari perkataannya, tapi dari perilakunya. (Isaac Bashevis Singer)

Rabu, 16 September 2009

Selamat Idul Fitri 1430 H

Sebelum Ramadhan melenggang
Sebelum Idul fitri menjelang
Sebelum traffic internet meninggi tak terkendali
Sebelum operator layanan telepon ramai tak terjamah
Hingga sms pending selalu
Hingga pulsa terkuras melulu
Dari hati aku ucapkan setulus hati,
Selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1430 Hijri
Mohon maaf lahir dan batin
atas semua salah dan khilaf
(termasuk lalainya meng-update blog ini)
Semoga kita semua kembali fitri
hingga bertemu Ramadhan lagi
Insya Allah

Kutipan Hari Ini

Kemajuan tidak diciptakan oleh orang-orang yang bekerja keras sejak subuh, tapi justru dibuat oleh para pemalas yang mencoba mencari tahu cara yang lebih mudah untuk melakukan sesuatu. (Robert Heinlein)

Minggu, 13 September 2009

Adakah Alasan?

Satu bulan tidak memperbarui konten blog ini, hm... ada apakah gerangan? Adakah ada permakluman untuk ‘aksi diam’ ini?
Sebagai guru yang mengajar penuh di sebuah sekolah swasta, rasanya aku punya cukup ‘alibi’ untuk masa vakum-ku sebulan ini. Dengan dalih sibuk sejak akhir tahun pelajaran di Juli lalu, disambung dengan kesibukan mempersiapkan tahun pelajaran baru di tengah Agustus, dilanjut lagi dengan aktivitas Ramadhan yang bersinambung dengan kesibukan akhir tengah semester dengan rutinitas pembagian rapor, rasanya cukup beralasan ya jika aku tak menyempatkan diri untuk membuat tulisan baru di blog bahasamania ini.
Tapi bicara bahasamania, apakah ada seseorang yang akan tahan untuk tidak berbicara, tidak berbahasa, tidak berkomunikasi selama satu bulan? Mungkin tak akan ada yang tahan. Jadi, mestinya tidak ada alasan untuk berhenti menulis posting baru di sini. (Wah, jadi malu sendiri nih) Yuk ah, rajin menulis lagi...!

Sabtu, 12 September 2009

Kutipan Hari Ini

Tak seorang pun akan maju di dunia ini bila mudah merasa puas. (Louis L'Amour)

Rabu, 15 Juli 2009

Bangganya si Kecil Jago Dua Bahasa

Artikel ini kukutip dari tabloid Nova no. 1114/XXII, terbitan 29 Juni-5 Juli 2009. Untuk menambah referensi saja.
"Senangnya punya anak yang sudah berbahasa Inggris secara aktif di usia dini. Sayangnya, kemampuan bahasa ibunya justru menurun. Salahkah bila sikecil belajar bahasa asing sejak dini?
Ita menyekolahkan anaknya di sekolah bilingual. Ia mengaku mendapat banyak keuntungan dengan menyekolahkan sang anak di sekolah berbahasa pengantar bahasa Inggris.
Meski relatif mahal, Ita menganggapnya sebanding demi masa depan sang anak. Memilih sekolah bilingual, menurutnya, justru akan memangkas biaya tambahan yang mesti dikeluarkan untuk menjalani level persiapan saat sang anak akan melanjutkan kuliah ke luar negeri.
Sebagaimana banyak orangtua murid lainnya, Ita menganggap keahlian berbahasa Inggris tentu amat bermanfaat sebagai modal masa depan anaknya kelak.
Namun sayang, tak sedikit orangtua khawatir dengan kemampuan bahasa anak yang bersekolah di sekolah bilingual. Sebagai contoh, buah hati Ita yang kini menginjak level 2 sekolah bilingual mulai terlihat sulit berbahasa Indonesia dengan fasih.
”Anak saya suka mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. Jadi, justru kemampuan bahasa ibunya menurun, dan bahasa Inggris anak juga tidak semakin baik,” ungkapnya.
Menjawab kekhawatiran ini, pasangan David E. Freeman, Ph.D dan Yvonne S. Freeman, Ph.D, keduanya profesor di bidang pengajaran dwi bahasa, mengupas banyak elemen dari pendidikan dwi bahasa, lalu meluruskan metode dwi bahasa.
Pasangan Freeman punya kepedulian besar terhadap pendidikan dwi bahasa sehingga mereka melakukan penelitian, menerbitkan sejumlah buku panduan belajar dwi bahasa, dan menyebarkan metode pengajaran dwi bahasa di beberapa negara, di samping menjadi praktisi pengajaran dwi bahasa di Amerika dan Meksiko.
Kuasai Bahasa Ibu
Meningkatkan kemampuan berbahasa asing bukan berarti ditempuh dengan meningkatkan intensitas penggunaan bahasa asing kepada anak. Menurut David, bila ingin anak menguasai bahasa asing, perbaiki dulu kemampuan bahasa ibunya. Semakin baik kemampuan bahasa sang anak, semakin cepat ia mentransfer dan belajar bahasa keduanya. Teori ini sudah David buktikan kepada para muridnya di Mexico City.
Pada anak-anak yang dididik dalam bahasa nasional dengan baik oleh keluarga dan sekolah, mudah mengembangkan penguasaan bahasa asing lain.
Inilah mengapa pada modul pengajaran bahasa Inggris yang dikembangkan David untuk sekolah dasar tak serta merta mengajarkan bahasa Inggris sejak pertemuan pertama. Namun, dimulai terlebih dulu dengan pelajaran bahasa nasionalnya.
Hindari Mengoreksi
Ketika anak mulai belajar bahasa Inggris di sekolah, ia akan mencoba mempraktikkan kemampuan bahasanya sesekali. Dan saat itu, ia mungkin tak bisa mempraktikkan dengan baik bahasa asingnya tadi.
Misalnya, ”Mommy, I want my bantal!”, ”Mommy I haus, I want my drink” dan sebagainya. Jangan koreksi kesalahannya! Biarkan ia menggunakan bahasanya semampunya, meski ia mencampur-campurnya dengan bahasa lain.
Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan mengenali, mengekpresikan, dan menyebutkan kata sesuai maksud yang dimiliki. Semakin banyak kosakata yang dikuasai dan semakin mampu menggunakan istilah dengan tepat, semakin baik kemampuan bahasanya.
Jika anak sedang mempraktikkan apa yang ia bisa, Anda cukup bereaksi sesuai apa yang ia katakan. Jangan membenarkan apalagi mengatakan salah. Bisa-bisa ia tak lagi tertarik belajar bahasa Inggris bersama ibunya.
Laili Damayanti

Rabu, 24 Juni 2009

Kutipan Hari Ini

Bila Anda ingin mengetahui masa lalu Anda,
kenalilah keadaan Anda sekarang
Bila Anda ingin mengetahui masa depan Anda,
perhatikanlah yang sedang Anda kerjakan sekarang...
(mario teguh)

Etika Bertelepon

Siapa yang tidak familiar dengan pesawat telepon? Benda yang satu ini sudah menjadi top-brand di antara alat komunikasi lainnya. Meskipun demikian, etika penggunaannya belum diketahui semua orang, atau mungkin masih diabaikan. Ada aturan tersendiri saat menggunakan alat komunikasi yang satu ini, terutama pada saat Anda di kantor.
Sekalipun Anda bukan operator telepon, Anda tentu perlu tahu aturan atau etika dalam bertelepon ini. Karena apapun pekerjaan Anda, pasti tak akan lepas dari benda yang satu ini. Berikut ini panduan etika berbicara di telepon, baik saat menelepon, maupun menerima panggilan telepon. Kusarikan dari beberapa artikel yang kudapat dari beberapa situs di dunia maya.
1. Segera angkat gagang telepon sebelum telepon berdering untuk yang ke 3 kalinya.
2. Jangan mengganggap bahwa panggilan telepon merupakan gangguan pekerjaan Anda.
3. Berhati-hati agar nada kesal tidak terdengar pada lawan bicara Anda.
4. Jawablah telepon dengan menyebutkan indentitas Anda, sesuai kebijakan pimpinan.
5. Segera tanyakan dengan siapa Anda berbicara dan tanyakan apa keperluannya.
6. Pada waktu Anda menerima telepon, kata-kata yang diucapkan harus jelas, berilah penekanan pada kata-kata secara beruntun.
7. Batasi pembicaraan di telepon secara pribadi karena urusan pribadi di kantor sangat tidak menyenangkan bagi siapapun yang mendengarkan.
8. Apabila pimpinan Anda tidak berada di kantor, tidak perlu memberi tahukan keberadaan pimpinan Anda kepada si penelepon.
9. Apabila Anda menerima telepon untuk pimpinan, tanyakan dulu pada pimpinan apakah beliau bersedia menerima telepon atau tidak.
10. Apabila pimpinan Anda sedang berada di kantor tetapi sedang melakukan pembicaraan di telepon dengan orang lain, sedangkan ada telepon lain untuk pimpinan, tanyakan kepada penelepon untuk menunggu (apabila penelepon lebih memilih menunggu, jangan biarkan penelepon menunggu lebih dari 2 menit ) atau tanyakan apabila penelepon bersedia menelepon kembali.

Selasa, 02 Juni 2009

Kutipan Hari Ini

Lakukanlah apa yang harus Anda lakukan, dan hindari apa yang harus Anda hindari untuk mencapai tujuan, lalu lihatlah apa yang terjadi.
(Mario Teguh)

Sabtu, 30 Mei 2009

Ambigram

am·bi·gu: bermakna lebih dr satu (sehingga kadang-kadang menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dsb); bermakna ganda; taksa
am·bi·gu·i·tas: sifat atau hal yg bermakna dua; kemungkinan yg mempunyai dua pengertian; 2 ketidaktentuan; ke-tidakjelasan; 3 kemungkinan adanya makna atau penafsiran yg lebih dr satu atas suatu karya sastra; 4 kemungkinan adanya makna lebih dr satu dl sebuah kata, gabungan kata, atau kalimat; ketaksaan
lo·go·gram: ideogram yg dipakai untuk menggambarkan kata
Aku tidak menemukan definisi kata ambigram di kamus manapun, baik Inggris maupun Indonesia. Kata ini cukup sering dijumpai dalam novel Dan Brown yang sudah difilmkan, "Angels and Demons", juga beberapa contoh ambigram berupa kata-kata "earth", "air", "fire", dan "water" yang merupakan empat unsur dasar di alam.
Aku sangat terkesan dengan beberapa ambigram yang digambarkan dalam novel itu. Ketika sebuah tulisan digambarkan sedemikian rupa, sehingga kita tetap bisa membacanya walaupun tulisan itu diputar 180 derajat. Seperti contoh ambigram "illuminati" di atas. Cantik. Dan aku terkagum dengan kepandaian sang seniman membuat tulisan seperti itu. Jadi terinspirasi sendiri. Nanti ya... kalau sudah jadi, aku pasang karyaku itu di sini. Insya Allah. (Haha... baru niat, ternyata.)

Kutipan Hari Ini

kita harus pandai bersyukur dan ikhlas menerima pemberian dan tidak mengeluh setelah menerima tetapi pastikanlah Anda berdiri di mana pemberian itu besar...
(mario teguh)

Selasa, 26 Mei 2009

Selasa, 19 Mei 2009

Kutipan Hari Ini

Sesungguhnya jalan kebaikan ada milik TUHAN. Dan orang yang berjalan didalamnya, sebenarnya sedang berjalan bersama TUHAN. Karena itu berjalanlah dalam jalan-jalan kebaikan. Kemudian perhatikan apa yang terjadi.
(Mario Teguh)

Sabtu, 16 Mei 2009

Gedang

Alkisah... di masa penjajahan Indonesia oleh Belanda, beratus tahun yang lalu. Seorang tentara Belanda yang terpisah dari pasukannya tersesat ke kebun pisang milik seorang petani di daerah Jawa Tengah.
Dia lapar dan haus. Tak ditemukannya makanan yang dia harap bisa menjadi pengganjal perutnya. Namun kenudian, dia bertemu dengan si pemilik kebun yang sedang beristirahat di bawah pohon, menikmati pisang matang dari sebuah tandan besar. Menitik air liurnya. Ditanggalkanlah kesan garang ketentaraannya. Dia menunjuk pisang di sebelah si petani yang serasa memanggil-manggilnya. Komunikasi mereka tak lancar karena bahasa yang berbeda. Si petani bingung dan agak takut. Wajar saja, karena si tentara jelas membawa senapan sedangkan ucapnya tak jelas menyatakan makna. Bule ini mau apa?
Kembali si tentara menunjukkan gerakan menunjuk pisang dan seolah memakannya. Ah... si petani mengerti. Dipotongnya satu sisir pisang dan diberikannya pada si tentara, dengan harapan dia segera pergi meninggalkan kebunnya dengan damai. Benar saja.
"Gedank" kata si tentara mengucap terima kasih.
"Gedhang..." ucap si petani menirukan ucapan si tentara, seolah ada kata sepakat atas satu kesepahaman di antara mereka.
Si tentara mengucap terima kasih, sedangkan si petani mengira tentara itu mengucapkan kata "pisang" dalam bahasa asing. Diberitahukannya kata baru itu kepada keluarga dan tetangganya. Sejak saat itu, orang Jawa tengah menggunakan kata "gedhang" untuk menyebut buah pisang.
O-oo... lain lagi ceritanya di Jawa Barat. Tentara yang berbeda tentunya, mengalami nasib serupa, terpisah dari kelompoknya. Namun kali ini dia bertemu dengan seseorang yang sedang makan buah pepaya. Mereka makan pepaya bersama, dan ketika pergi, si tentara mengucap, "Gedank", terima kasih. Sementara si petani mengira dia mengucap kata berbahasa Belanda untuk 'pepaya'. Jadilah di Jawa Barat, kata 'gedang' dipakai untuk menyebut pepaya, sementara di Jawa Tengah, kata 'gedhang' dipakai untuk menyebut pisang. Sementara di Belanda, tentu saja kata itu bermakna terima kasih. Satu kata, banyak makna.

Kamis, 14 Mei 2009

Kutipan Hari Ini

Orang yang pandai mendengarkan akan mendapat banyak keuntungan, bahkan dari mereka yang jarang berbicara.
(Plutarch, 46 AD-120 AD, filsuf Yunani)

Cerita Bunga

Tak biasanya aku menulis puisi. Terus terang, aku tak begitu suka. Menggubah kata-kata cantik menjadi barisan kalimat bermakna, tapi tidak dalam susunan yang biasa, wah... itu susah. Apalagi kalau sudah memakai kiasan yang tak biasa (aneh, buatku), misalnya: bulan segi empat di atas kota; perahu emas mimpiku terbang melayang, ah... pusing deh.
Aku lebih suka menulis kisah, merangkai kata menjadi cerita, walau seringkali masih sangat suka kata-kata yang berrima. Kali ini kisah tentang bunga, Pisang-pisangan di rumah kawan. Cantik rupawan indah dipandang. Bunga indah ciptaan Tuhan.

Senin, 11 Mei 2009

Kutipan Hari Ini

Kesulitan yang diunggulkan adalah peluang yang akan dimenangkan.
(Winston Churchill)

Aack Ktaa

Otak manusia bekerja secara luar biasa. itu sudah kita ketahui bersama. Bisa dibuktikan dari naskah berikut ini. Jika Anda bisa membacanya dengan cepat, harus Anda akui kehebatan ciptaan Allah yang melebihi kemampuan komputer buatan manusia ;)
Jkia adna dpaat mbeacanmya, breatri adna mpuemynai piirakn ynag rmuit plua. Tiadk suema onrag daapt macemba nkaash ini (dngean caept plua). Syaa tak daapt mercaympeai bwaha syaa daapt megenrti apa ynag syaa bcaa. Keatakun fenaomenl drai oatk musania, muruent senorag peniteli drai Unisitveras Cridambge, bwhaa tdaik aakn jdai msalaah baimangaa suunsan hruuf dlaam suebah ktaa. Ynag petinng aaldah ktaa pamerta dan tehirakr daalm ktaa tebuerst ada di tpemat ynag taept/serunhasya. Ssia hruuf dpaat sjaa buetl-btuel bntakeraan dan adna dpaat taetp mbecanmaya tnpaa keslitaun barerti. Ini dinakkarean oatk musiana tiadk mbacema huurf stau dmei stau, mnkaelain stau ktaa sareca kseluuhaern. Makjuenbkan bkaun? Ya, dan syaa sellau bekirpir bhwaa eajan itu ptienng! Jkia adna dpaat mbaemca ini (tpana kelitasun), seranlkabah ;)
Hmm… mungkin sedikit lebih rumit daripada teks aslinya dalam bahasa Inggris yang kuterjemahkan secara bebas. Bukannya sok jago berbahasa Inggris, tapi membaca teks berbahasa inggris yang hurufnya diacak terasa lebih mudah dibandingkan dengan membaca teks berbahasa Indonesia. Mungkin karena adanya awalan dan akhiran dalam bahasa Indonesia yang harus jelas susunan hurufnya. Tapi yang jelas, lebih sulit lagi menuliskan kata-kata yang diacak seperti ini :( Lebih mudah menulis dengan kata-kata yang baku sajalah. Oya, berikut ini kutulis juga naskah asli dalam bahasa Inggris yang kuterjemahkan sebagai pembanding.
Got tihs form a firned. Ietrtinsneg, ins't it? Haha...
fi yuo cna raed tihs, yuo hvae a sgtrane mnid too. Cna yuo raed tihs? Olny 55 plepoe can. i cdnuolt blveiee taht I cluod aulaclty uesdnatnrd waht I was rdanieg. The phaonmneal pweor of the hmuan mnid, aoccdrnig to a rscheearch at Cmabrigde Uinervtisy, it dseno't mtaetr in waht oerdr the ltteres in a wrod are, the olny iproamtnt tihng is taht the frsit and lsat ltteer bein the rghit pclae. The rset can be a taotl mses and you can sitll raedit whotuit a pboerlm. Tihs is bcuseae the huamn mnid deos not raed ervey lteter by istlef, but the wrod as a wlohe. Azanmig huh? yaeh and I awlyas tghuhot slpeling was ipmorantt! if you can raed tihs forwrad it.
Blogged with the Flock Browser

Minggu, 10 Mei 2009

Kutipan Hari Ini

Jaga mata Anda memandang bintang dan kaki Anda menginjak tanah.
(Theodore Roosevelt, presiden ke-26 AS)

Belajar dari si Babi

Kudapat kisah yang mengandung pelajaran ini dari sebuah terusan e-mail melalui salah satu milis yang kuikuti. Lucu-lucuan saja. Adalah seekor babi yang serba bisa di sebuah peternakan. Setiap pagi babi itu mengikuti ayam jantan berkokok untuk membangunkan majikannya.
Dia belajar seperti kucing untuk menangkap tikus yang suka merusak.
Binatang2 yang lain bertanya kepada si Babi, kenapa dia begitu "kaypo", ikut campur dalam banyak hal.
Si Babi berkata, "Kalian ini binatang-binatang bodoh. Kalau tidak banyak kemampuan gimana bisa tetap bertahan di masyarakat di zaman sekarang ini?"
Tetapi satu hari, si Majikan datang menangkap babi tersebut dan dipersiapkan untuk disembelih. Si babi rasa-rasanya tidak percaya. Dia kemudian bertanya kepada majikannya, "Aku memiliki begitu banyak kemampuan dan sudah banyak membantumu dalam banyak hal, kenapa engkau mau menyembelihku?"
Majikan tersebut cuma menjawab, "Tidak ada alasan khusus, aku cuma ingin makan steak babi"
Pelajaran moral dari kisah ini:
"Majikan hanya melihat dari apa yang seharusnya anda lakukan, bukan dari apa yang bisa Anda lakukan."
(Kalo bos mau “sembelih” orang, kapan aja bisa dan siapa aja bisa jadi “korban”. Jadi cukup lakukan saja yang seharusnya Anda lakukan, karena semua itu bisa jadi tidak dihargai bos)

Sabtu, 09 Mei 2009

Kutipan Hari Ini

Risiko terbesar bagi seseorang terjadi justru ketika dia tidak berani mengambil risiko.
(Sir James Goldsmith, Industrialis, Politikus)

Kamis, 07 Mei 2009

BEDA BOSS & STAFF

Betapa satu fenomena atau situasi bisa bermakna ganda saat kita perhatikan pada siapa situasi itu terjadi, seperti contoh yang terpapar di bawah ini. Kudapat dari milis tetangga.
Bila boss tetap pada pendapatnya, itu berarti beliau konsisten.
Bila staf tetap pada pendapatnya, itu berarti dia keras kepala;
Bila boss berubah-ubah pendapat, itu berarti beliau flexible.
Bila staf berubah-ubah pendapat, itu berarti dia plin-plan;
Bila boss bekerja lambat, itu berarti beliau teliti.
Bila staf bekerja lambat itu berarti dia tidak 'perform';
Bila boss bekerja cepat, itu berarti beliau 'smart'.
Bila staff bekerja cepat, itu berarti dia terburu-buru;
Bila boss lambat memutuskan, itu berarti beliau hati-hati.
Bila staf lambat memutuskan, itu berarti dia 'telmi';
Bila boss mengambil keputusan cepat, itu berarti beliau berani mengambil keputusan.
Bila staf mengambil keputusan cepat, itu berarti dia gegabah;
Bila boss terlalu berani ambil resiko, itu berarti beliau risk-taking.
Bila staf terlalu berani ambil resiko, itu berarti dia sembrono;
Bila boss tidak berani ambil resiko, itu berarti beliau 'prudent'.
Bila staf tidak berani ambil resiko, itu berarti dia tidak berjiwa bisnis;
Bila boss mem-by-pass prosedur, itu berarti beliau proaktif-inovatif.
Bila staf mem-by-pass prosedur, itu berarti dia melanggar aturan;
Bila boss curiga terhadap mitra bisnis, itu berarti beliau waspada.
Bila staf curiga terhadap mitra bisnis, itu berarti dia negative thinking;
Bila boss menyatakan : "Sulit" itu berarti beliau prediktif-antisipatif.
Bila staf menyatakan : "Sulit" itu berarti dia pesimistik;
Bila boss menyatakan : "Mudah" itu berarti beliau optimis.
Bila staf menyatakan : "Mudah" itu berarti dia meremehkan masalah
Bila boss sering keluar kantor, itu berarti beliau rajin ke customer
Bila staf sering keluar kantor, itu berarti dia sering kelayapan!
Bila boss sering entertainment, itu berarti beliau rajin me-lobby customer.
Bila staf sering entertainment, itu berarti dia menghamburkan anggaran;
Bila boss tidak pernah entertainment, itu berarti beliau berhemat.
Bila staf tidak pernah entertainment, itu berarti dia tidak bisa me-lobby customer;
Bila boss men-service atasan, itu berarti beliau me-lobby.
Bila staf men-service atasan, itu berarti dia menjilat;
Bila boss sering tidak masuk, itu berarti beliau kecapaian karena kerja keras.
Bila staf sering tidak masuk, itu berarti dia pemalas;
Bila boss minta fasilitas mewah, itu berarti beliau menjaga citra perusahaan;
Bila staf minta fasilitas standar, itu berarti dia banyak menuntut . . . . . . . . . . . (masih banyak lagi);
Bila boss membuat tulisan seperti ini, itu berarti beliau humoris.
Bila staf membuat tulisan seperti ini, itu berarti dia :
- frustasi
- iri thd karir orang lain
- negative thinking
- provokasi
- tidak tahan banting
- barisan sakit hati
- berpolitik di kantor
- tidak produktif
- tidak sesuai dengan budaya perusahaan
- de el el
Untuk lucu-lucuan saja sih. Tapi satu-dua poin, kurasa ada benarnya juga ya! HA HA .......

Kutipan Hari Ini

Jangan tunda sampai besok apa yang bisa kaulakukan lusa :p

Rabu, 06 Mei 2009

Dilarang Merokok dan Meludah di Dalam Bus

Di dalam bus kota, bertahun yang lalu. Seorang seniorku merokok dengan tenang di salah satu bangku. Kuingatkan dia mengenai peringatan tertulis yang ditempel di area di atas kepala sopir (kalau kukatakan di atas kepala sopir, kurang tepat kali ya...?) Tertulis: "Dilarang merokok dan meludah di dalam bus" Dengan santai, dia menanggapi protesku, "Yang dilarang itu merokok dan meludah di dalam bus. Kalau hanya merokok atau hanya meludah, boleh..." ujarnya santai. Hah, dasar pelanggar aturan. Bisa-bisanya saja dia memutar-balikkan makna bahasa untuk mencari pembenaran atas pelanggaran yang dilakukannya. Tapi mungkin bahasa yang digunakan dalam peringatan tertulis, memang harus lebih spesifik ya, supaya tidak ada ruang bagi para pelanggar untuk berkelit. ;)

Selasa, 05 Mei 2009

Kutipan Hari Ini

Kalau sejak pertama Anda tidak berhasil, jangan-jangan kegagalan justru gaya Anda.
(Quentin Crisp)

Fenomena Facebook

Situs pertemanan atau jejaring sosial cukup menjamur di dunia maya. Sebut saja Friendster yang sempat sangat populer beberapa waktu lalu. Ada pula situs jejaring sosial lain, misalnya Hi5, zoosk, Joosh, tagged, ataupun fupei yang asli buatan orang Indonesia, hingga facebook yang menjadi fenomena sekarang ini.
Mark Zuckerberg mungkin tidak pernah menyangka atau membayangkan, bahkan sekedar memimpikan bahwa situs yang dia buat akan berkembang sefenomenal ini. Bukan hanya anak muda yang aktif menggunakan situs jejaring ini agar masuk komunitas ‘gaul’, tapi juga orang tua, hingga anak-anak.
Kawan atau Lawan
Situs perkawanan atau jejaring sosial sudah lama saya ketahui. Facebook bukan yang pertama kalinya. Saya pernah coba pakai friendster, tapi link-link-nya terasa kurang familiar. Dalam setahun, mungkin hanya dua-tiga kali saya log-in ke account tersebut. Selain itu, saya pun mendaftar di Hi5.com. Fiturnya cukup beragam, dan relatif mudah pengoperasiannya. Fupei.com, situs pertemanan buatan salah satu warga Negara Indonesia, bisa jadi alternatif lain untuk dicoba. Selain itu, saya juga mendapat banyak sekali undangan pertemanan dari situs-situs pertemanan lainnya, tapi akhirnya saya abaikan karena saya sudah cukup sibuk mengelola semua ID dan password di berbagai situs yang saya ikuti. Selain itu, facebook sudah saya rasa cukup. Saya menemukan banyak teman, lama maupun baru, dan merasa cukup puas dengan berbagai fitur dan kemudahan yang disediakan.
Pilih-pilih teman? Harus dong. Saya hanya menambahkan teman-teman yang betul-betul saya kenal, atau setidaknya teman dari teman yang betul-betul saya percayai. Terkadang, saya mencoba menambah teman yang sebenarnya hanya sekilas saya kenal, untuk kepentingan perluasan jejaring, atau … menambah panjang tali silaturahim. Alasan yang baik bukan? Walaupun terkadang maksud di baliknya adalah benefit di balik pertemanan itu, seperti kata-kata “bijak” yang saya dapat, bahwa pertemanan itu tiada abadi, yang ada hanyalah kepentingan yang abadi. Ah… Tentu kurang bijak, maka dari itu kata-kata “bijak” tadi saya letakkan di antara tanda petik.
Maka dari itu pula, saya relatif menghindari pertemanan dengan orang-orang yang berpotensi konflik dengan saya, misalnya orang-orang yang punya ‘sejarah kurang menyenangkan’ dengan saya. Lebih baik mencegah, sekedar tindakan antisipatif. Dengan demikian, jalur pertemanan tetap aman, tenteram dan damai. ;)
Masa Lalu atau Masa Depan
Bertemu teman lama masa SMP dan SMA (SD? belum ada, karena SD-ku di kampung, rata-rata teman-teman belum melek internet), tentu sangat menyenangkan. Bukan hanya sebagai ajang reuni, tapi saling bertukar kabar, berbagi informasi tentang masa kini dan masa depan. Sebagai seorang guru yang sudah lebih dari 10 tahun mengajar, tentu banyak juga murid-murid saya yang dipertemukan kembali melalui facebook. Murid-murid yang pertama saya ajar, saat ini rata-rata sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir atau malah sudah bekerja. Di folder info murid-murid saya dulu, tersimpan bayangan masa depan Indonesia baru. Insya Allah. 12 tahun sejak pertama kali saya mengajar, mereka kini sedang kuliah di berbagai perguruan tinggi terkemuka, ITB, Unpad, UI, ITS, Unibraw, Unair, UNS, hingga Australia, Jerman dan Amerika. Mengagumkan, membanggakan, juga membuat iri hati. Tidak berhenti di sini, tentunya. Perasaan iri inilah yang melecut diri saya untuk bersemangat lagi, mencari peluang mendapatkan ilmu yang lebih tinggi. Karena semangat murid-murid saya yang terpancar melalui facebook. Bagi saya, berinteraksi di facebook bukan sekedar gaya-gayaan atau ikut trend semata, tapi mari jadikan ajang ini sebagai salah satu sarana untuk membuat kita jadi lebih baik juga. Insya Allah.

Sabtu, 02 Mei 2009

Kutipan Hari Ini

Orang pesimistis itu ibarat pelaut yang selalu mengeluhkan angin; orang optimistis ibarat pelaut yang berharap angin itu berubah; orang realistis ibarat pelaut yang menyesuaikan layarnya dengan angin.
(William Arthur Ward, penulis Amerika Serikat)

Laskar Pelangi

Embedded Video

Blogged with the Flock Browser

Film yang teramat bagus! Setara dengan bukunya, bahkan di beberapa tempat lebih bagus dari yang bisa digambarkan oleh narasi dalam buku. Lucu, haru, seru, banyak perasaan bercampur jadi satu.
Didukung orang-orang hebat di belakang layar, film ini mendapat beberapa penghargaan di beberapa ajang festival film. Sang penulis novel, Andrea hirata; Produser yang jeli melihat potensi, Mira Lesmana; Riri Riza sang sutradara, Cut Mini sang pemeran utama yang memainkan karakter bu Muslimah dengan begitu baik, hingga anak-anak Belitung yang telah sangat berhasil menghidupkan karakter Ikal, Mahar dan Lintang. Bravo untuk Zulfanny, Ferrys Yamarno dan Ferdian. Tak ketinggalan, semua kru yang terlibat di film ini. Karena kalianlah, film ini tercipta begitu indah. Semoga dapat menebar inspirasi dan menumbuhkan semangat untuk memperjuangkan mimpi-mimpi kita.

Kutipan Hari Ini

Lakukanlah segala sesuatunya dengan penuh kecintaan. Itulah rahasia kualitas dan kesempurnaan.
(Gary Ryan Blair, penulis Amerika Serikat)

Jumat, 01 Mei 2009

Dilarang Melayani Jerigen

Di sebuah SPBU di dekat gerbang tol Padalarang, aku menemukan tanda peringatan ini. Standar, sebetulnya. Seperti yang biasa terlihat di SPBU lainnya (dan biasa dilanggar orang-orang :p).
Dilarang memotret (eh, kenapa ya?) Aku kok ya memotret juga. Soalnya gambar dan tulisan ini harus diabadikan dan dipublikasikan di blog ini, sebagai bukti nyata.
Dilarang merokok. Tentu saja. Akan sangat berbahaya tentunya jika perokok aktif di Indonesia masih juga merokok di SPBU. Berani ambil resiko membuat area itu meledak?
Dilarang meng-aktifkan telepon. Disinyalir gelombang telepon bisa mengganggu kinerja alat-alat di SPBU bahkan menyebabkan letupan listrik yang bisa berakibat -lagi-lagi- membuat ledakan di SPBU. Ada kejadian nyata lho tentang ini.
Dan di bagian bawah, dipasang tulisan "DILARANG MELAYANI JERIGEN". Jerigen tidak boleh dilayani, tapi kalau orang yang membawa jerigen? Boleh ya? ;) Kadang bahasa Indonesia memang sulit. Hehe...

Kutipan Hari Ini

Segala macam ketakutan sirna, begitu Anda bercita-cita untuk menjadi Seseorang, dan bukan sekadar Sesuatu
(Coco Chanel-Desainer Perancis, perintis dunia mode modern)