Rabu, 06 Mei 2009

Dilarang Merokok dan Meludah di Dalam Bus

Di dalam bus kota, bertahun yang lalu. Seorang seniorku merokok dengan tenang di salah satu bangku. Kuingatkan dia mengenai peringatan tertulis yang ditempel di area di atas kepala sopir (kalau kukatakan di atas kepala sopir, kurang tepat kali ya...?) Tertulis: "Dilarang merokok dan meludah di dalam bus" Dengan santai, dia menanggapi protesku, "Yang dilarang itu merokok dan meludah di dalam bus. Kalau hanya merokok atau hanya meludah, boleh..." ujarnya santai. Hah, dasar pelanggar aturan. Bisa-bisanya saja dia memutar-balikkan makna bahasa untuk mencari pembenaran atas pelanggaran yang dilakukannya. Tapi mungkin bahasa yang digunakan dalam peringatan tertulis, memang harus lebih spesifik ya, supaya tidak ada ruang bagi para pelanggar untuk berkelit. ;)

Tidak ada komentar: