Minggu, 10 Mei 2009

Belajar dari si Babi

Kudapat kisah yang mengandung pelajaran ini dari sebuah terusan e-mail melalui salah satu milis yang kuikuti. Lucu-lucuan saja. Adalah seekor babi yang serba bisa di sebuah peternakan. Setiap pagi babi itu mengikuti ayam jantan berkokok untuk membangunkan majikannya.
Dia belajar seperti kucing untuk menangkap tikus yang suka merusak.
Binatang2 yang lain bertanya kepada si Babi, kenapa dia begitu "kaypo", ikut campur dalam banyak hal.
Si Babi berkata, "Kalian ini binatang-binatang bodoh. Kalau tidak banyak kemampuan gimana bisa tetap bertahan di masyarakat di zaman sekarang ini?"
Tetapi satu hari, si Majikan datang menangkap babi tersebut dan dipersiapkan untuk disembelih. Si babi rasa-rasanya tidak percaya. Dia kemudian bertanya kepada majikannya, "Aku memiliki begitu banyak kemampuan dan sudah banyak membantumu dalam banyak hal, kenapa engkau mau menyembelihku?"
Majikan tersebut cuma menjawab, "Tidak ada alasan khusus, aku cuma ingin makan steak babi"
Pelajaran moral dari kisah ini:
"Majikan hanya melihat dari apa yang seharusnya anda lakukan, bukan dari apa yang bisa Anda lakukan."
(Kalo bos mau “sembelih” orang, kapan aja bisa dan siapa aja bisa jadi “korban”. Jadi cukup lakukan saja yang seharusnya Anda lakukan, karena semua itu bisa jadi tidak dihargai bos)

Tidak ada komentar: