Minggu, 05 April 2009

Contreng, Conteng, Centang, Centong

Besok mulai memasuki masa tenang sebelum pemilu tanggal 9 nanti. Setelah puluhan partai jor-joran berkampanye dengan berbagai cara dan kreativitas, aman maupun membahayakan, jujur ataupun curang, sekarang saatnya warga memilih yang terbaik. Memilih wakil rakyat, menentukan pilihan di bilik suara untuk kemajuan bangsa yang hingga saat ini masih belajar berdemokrasi.
Tahun ini sistem pemilu mengalami sedikit penyesuaian lagi. Setelah 'sukses' dengan sistem pemilihan langsung, kali ini kata 'coblos' tidak lagi populer. Yang sedang in saat ini adalah 'contreng'. Eits! Seorang teman yang kuliah di pascasarjana bahasa Unpad menyatakan bahwa kata itu tidak terdata di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata yang tercantum di sana adalah 'conteng'. Lho, bukan 'centang'? tanyaku kemudian. Rasanya aku sudah cukup sering mendengar kata 'centang' untuk sebuah tanda yang cukup familiar menyerupai huruf V itu selama 10 tahun lebih 'karirku' di dunia pendidikan. Jie... karier... ;) Jadi, yang benar itu sebetulnya apa sih? Contreng? Conteng? Centang? Atau malah centong? Ah... centong sih alat yang mengakibatkan luka di kepala Sangkuriang ya? :p

Blogged with the Flock Browser

Tidak ada komentar: