Fashion Designer Wanna Be (in past tense)
4 bulan yang lalu
Kata adalah bahasa komunikasi manusia. Dari kata tercipta bahasa, dan bahasa menunjukkan cara kita berbudaya. Cara kita mengungkapkan diri melalui kata dan bahasa, menunjukkan siapa diri kita. Semoga termasuk bangsa yang berbudaya.
Seorang anak, berkomentar berulang-ulang, "Matikan rokok Anda, rokok mematikan Anda." Ah... ungkapan yang sangat tepat, nak.
Tapi ungkapan ini justru akan jadi lelucon jika diterjemahkan secara harfiah, seperti percakapan berikut ini:
Rupanya, lelucon di atas merupakan lelucon universal yang juga bisa ditemui di negara lain, hanya tinggal menterjemahkan ke bahasa lain tersebut. Hal ini aku alami ketika aku berada di Jepang. Dalam sebuah kesempatan perjalanan wisata, pemandu wisata di dalam bus mengisi waktu dengan sesi teka-teki. Salah satu pertanyaan yang dia ajukan adalah "prosedur" memasukkan gajah ke dalam kulkas. Aku bisa menjawab pertanyaan itu dengan sukses!!! ;) Belum lama ini, kucari lelucon ini melalui mesin pencari google, dan kutemukan beberapa sumber berbahasa Inggris. Gajah dan Jerapah dalam kulkas ini ternyata memang lelucon universal. ;)
Di jaman teknologi informasi seperti saat ini, siapa yang tak kenal atau tak punya HP? Eh… HP? Apakah HaPe? Atau ponsel? Apa sebetulnya sebutan yang tepat untuk alat komunikasi yang satu ini?
Kami pun menikmati tayangan film itu sambil menahan lapar gara-gara belum sempat makan siang. Tak kunikmati betul, sebetulnya. Mungkin karena lapar (hehe...), aku jadi ekstra kritis terhadap apa yang kulihat dan kudengar. Begitu banyak taburan bintang Indonesia yang terlibat di dalam proses produksi film itu, kurasa malah membuatnya jadi tidak fokus. Cut Mini sebagai Kakatu kurasa bermain apik. Logat melayu-nya masih sangat kental terdengar, tapi tetap menyenangkan untuk didengar. Penggambaran Gita Gutawa sebagai Dana si gadis desa dengan celana pendek birunya, kurasa tidak cukup membumi. Kurang meng-Indonesia, rasanya. Patton si idola cilik sebagai Rai, adiknya Dana, yang digambarkan suka kungfu, hm... lucu juga sih. Di beberapa scene-nya kok ya jadi seperti Kungfu Panda ya. Terlihat agak berlebihan atau dileih-lebihkan, tapi masih OK-lah.
Sebuah iklan koran, cukup besar, menempati seperempat halaman surat kabar Republika yang biasa kubaca di rumah, cukup menyita perhatianku. Iklan kode RBT dari beberapa lagu yang memenangkan lomba cipta lagu muslim yang diselenggarakan Republika & Esia beberapa waktu yang lalu. Aku sempat nyaris ikut serta dalam lomba itu tahun ini, tapi batal. Salah seorang kenalanku ikut serta dan jadi salah satu juaranya.
Ketika sedang asyik berselancar di dunia maya beberapa waktu lalu, kutemukan situs cerpen ini secara tidak sengaja, Cerpen.Net. Ketika kumasuki, eh... ternyata menarik juga.
Yang unik, beberapa nama jalan di kota Bandung sudah menggunakan huruf ini pula, selain huruf latin. Ada pula situs pemda kota Cimahi yang dengan berbangga hati mencantumkan tulisan ini di banner/header situs resminya. Mari berbangga berbahasa lokal (Sunda), berbudaya lokal (Sunda), agar tak lagi diakui oleh negara tetangga (hihi... masih agak kesal nih sama negara tetangga itu). Tapi terima kasih juga ya karena telah "membangunkan kita" agar menyadari potensi kekayaan budaya lokal kita. Mari kita gunakan dan banggakan.My site is worth$3,402.6Your website value?