
Sebelum ibu jatuh sakit, aku sudah mendapat panggilan telefon dari Balai Bahasa Bandung, mengkonfirmasi data mengenai aku dan blog yang kuikutsertakan dalam lomba blog kebahasaan yang mereka selenggarakan. Selain itu, petugas yang menelefonku juga menyemangati aku untuk terus meng-
update posting-an di blog tersebut.
Sejak sebelum ibu jatuh sakit, aku minta doa pada ibu agar blog tersebut bisa lolos sebagai salah satu pemenang, sementara aku masih menyempatkan untuk menulis satu-dua
posting-an baru, termasuk ketika ibu dirawat di Rumah Sakit, sekalipun (dua dari
posting-an itu justru terinspirasi ketika aku ikut menunggui ibu di ruang tunggu ICU RSAI).
Jarang sekali ada pengunjung yang berkomentar di blog-ku itu, walaupun
widget web counter yang kupasang di blog itu menunjukkan perkembangan jumlah pengunjung dari hari ke hari. Menjelang akhir Oktober, ketika saatnya pengumuman lomba blog, kukunjungi
website Balai Bahasa Bandung berkali-kali untuk mencari tahu mengenai info pemenang lomba. Info tersebut tak juga kutemui, hingga siang tanggal 13 November tadi. Seorang petugas dari Balai Bahasa kembali menelefonku, mengabari perkembangan terbaru dari lomba itu. "Incaranku" adalah juara harapan 3... saja, berharap dari blog sederhana itu aku bisa meraih prestasi terendah (plus hadiah uang, tentunya. Hehe...)
Doa ibu menjelang akhir hayatnya rupanya didengar Allah. Blog tersebut,
bahasamania.blogspot.com keluar sebagai salah satu pemenang di lomba tersebut. Bukan juara 1 atau 2 atau 3 sih... 'cuma' juara harapan 1, tapi ini lebih dari yang kutargetkan. Sebuah kemenangan kecil, tapi kemenangan kecil ini kupersembahkan untuk almarhumah ibu secara khusus, dan kepada semua pecinta bahasa (Indonesia) pada umumnya. Berikut ini link ke laman pengumuman hasil lomba.
Alhamdulillahi Rabbil'aalamiin.